Mengasah 'Growth Mindset' dalam Pengambilan Keputusan HR

01 Nov 2023 08:27 Share

Di era disrupsi ini, keputusan yang tepat bisa jadi pembeda antara perusahaan yang stagnan dan yang melesat maju. Tapi, bagaimana jika keputusan yang diambil ternyata kurang tepat? Jangan panik! Justru di situlah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Mari kita telaah bagaimana growth mindset dapat membantu para profesional HR membuat keputusan yang lebih cerdas dan adaptif.

Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui kerja keras, strategi yang baik, dan masukan dari orang lain. Dalam konteks HR, growth mindset membantu kita melihat setiap tantangan sebagai peluang untuk belajar, bukan sebagai ancaman atau kegagalan.

Mengapa 'Growth Mindset' Penting dalam Pengambilan Keputusan HR?

Pengambilan keputusan di bidang HR seringkali melibatkan banyak faktor kompleks dan dinamis. Mulai dari merekrut talenta terbaik, mengelola kinerja karyawan, hingga merancang program pelatihan yang efektif. Growth mindset memungkinkan para profesional HR untuk:

  • Lebih terbuka terhadap ide-ide baru: Tidak terpaku pada cara-cara lama, melainkan selalu mencari inovasi dan solusi yang lebih baik.
  • Berani mengambil risiko yang terukur: Tidak takut gagal, melainkan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
  • Lebih adaptif terhadap perubahan: Mampu menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan tren dan kebutuhan bisnis.
  • Membangun tim yang lebih solid: Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu.

"Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kesempatan untuk belajar dan berkembang." – Carol S. Dweck

Strategi Menerapkan 'Growth Mindset' dalam Keputusan HR

Lalu, bagaimana cara konkretnya menerapkan growth mindset dalam pengambilan keputusan HR? Berikut beberapa strategi yang bisa Anda coba:

  1. Fokus pada Proses, Bukan Hanya Hasil: Alihkan perhatian dari sekadar mencapai target, menjadi bagaimana prosesnya dijalankan. Apakah ada hal yang bisa ditingkatkan? Apakah strategi yang digunakan sudah optimal? Dengan fokus pada proses, Anda akan lebih mudah mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan belajar dari setiap pengalaman.
  2. Gunakan Data sebagai Dasar Evaluasi: Jangan hanya mengandalkan intuisi atau asumsi. Gunakan data dan metrik yang relevan untuk mengevaluasi efektivitas setiap keputusan. Misalnya, dalam rekrutmen, analisis data time-to-hire, cost-per-hire, dan employee retention rate dapat memberikan insight berharga untuk perbaikan di masa depan.
  3. Aktif Mencari Feedback: Jangan ragu untuk meminta feedback dari rekan kerja, atasan, atau bahkan karyawan. Feedback yang konstruktif dapat membantu Anda melihat blind spot dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Ingat, feedback adalah hadiah yang berharga untuk pertumbuhan Anda.

Contoh Nyata: 'Growth Mindset' dalam Rekrutmen

Bayangkan Anda sedang merekrut seorang software engineer. Seorang kandidat memiliki skill teknis yang mumpuni, tetapi kurang pengalaman dalam leadership. Alih-alih langsung menolaknya, dengan growth mindset, Anda bisa melihat potensinya untuk berkembang. Mungkin kandidat ini memiliki kemampuan belajar yang cepat dan motivasi yang tinggi untuk mengembangkan skill leadership. Anda bisa memberikan kesempatan kepadanya untuk mengikuti program pelatihan leadership atau memberikan tugas-tugas yang menantang untuk mengasah kemampuannya.

Dengan menggunakan platform e-Recruitment ID, Anda dapat mengidentifikasi potensi kandidat dengan lebih akurat melalui fitur asesmen yang komprehensif. Fitur ini membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang skill, kepribadian, dan potensi kandidat, sehingga Anda dapat membuat keputusan rekrutmen yang lebih tepat.

Mengembangkan 'Growth Mindset' di Seluruh Tim HR

Menerapkan growth mindset tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga bagi seluruh tim HR. Berikut beberapa cara untuk mengembangkan growth mindset di tim Anda:

  • Ciptakan budaya belajar: Dorong anggota tim untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui pelatihan, workshop, atau mentoring.
  • Rayakan keberhasilan, pelajari kegagalan: Jangan hanya merayakan keberhasilan, tetapi juga jadikan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  • Berikan feedback yang konstruktif: Berikan feedback yang spesifik, relevan, dan berfokus pada solusi.

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung growth mindset, Anda akan membangun tim HR yang lebih inovatif, adaptif, dan efektif dalam pengambilan keputusan. Ini akan berdampak positif pada seluruh organisasi.

"Pikiran adalah segalanya. Apa yang Anda pikirkan, itulah yang akan Anda jadi." – Buddha

Mari terapkan growth mindset dalam setiap keputusan yang kita ambil di bidang HR. Dengan begitu, kita tidak hanya meningkatkan kinerja tim, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Temukan talenta dengan potensi terbaik dan kembangkan tim HR yang adaptif dengan bantuan fitur asesmen dari e-Recruitment ID. Bersama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi dunia kerja Indonesia.