Bayangkan ini: Anda, seorang recruiter, bertemu dengan kandidat yang qualified di atas kertas. Tapi, ada sesuatu yang kurang. Chemistry? Rapport? Itulah yang seringkali jadi pembeda antara kandidat baik dan kandidat exceptional. Atau Anda seorang job seeker yang merasa gugup saat bertemu interviewer? Jangan khawatir, artikel ini akan membantu Anda!.
Dalam dunia rekrutmen yang serba cepat, membangun rapport atau hubungan baik adalah kunci. Bukan hanya sekadar basa-basi, rapport memungkinkan kita menggali potensi kandidat lebih dalam, atau bagi kandidat, menunjukkan diri yang terbaik. Mari kita bedah bagaimana seni ini bisa diterapkan, baik secara online maupun offline, untuk menciptakan pengalaman wawancara yang positif dan produktif.
Mengapa Rapport Penting dalam Wawancara?
Rapport bukan sekadar membuat suasana wawancara jadi nyaman. Lebih dari itu, rapport membuka pintu komunikasi yang jujur dan efektif. Bayangkan wawancara sebagai sebuah percakapan, bukan interogasi. Kandidat yang merasa nyaman akan lebih terbuka menceritakan pengalaman, keahlian, dan bahkan kelemahannya. Sebaliknya, recruiter bisa mendapatkan informasi yang lebih akurat dan mendalam.
"Wawancara yang baik adalah percakapan yang jujur dan terbuka, bukan sekadar tanya jawab formal."
Berikut beberapa alasan mengapa rapport krusial:
- Membangun Kepercayaan: Kepercayaan adalah fondasi dari komunikasi yang efektif. Rapport membantu membangun jembatan kepercayaan antara interviewer dan kandidat.
- Mengurangi Kecemasan: Wawancara bisa menjadi pengalaman yang menegangkan. Rapport membantu mengurangi kecemasan dan menciptakan suasana yang lebih santai.
- Menggali Informasi Lebih Dalam: Kandidat yang merasa nyaman akan lebih terbuka dan jujur dalam menjawab pertanyaan.
- Menilai Kesesuaian Budaya: Rapport membantu recruiter menilai apakah kandidat cocok dengan budaya perusahaan.
Strategi Jitu Membangun Rapport dalam Wawancara
Baik Anda seorang recruiter maupun job seeker, ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk membangun rapport yang efektif:
Bagi Recruiter:
- Awali dengan Sapaan Hangat: Sambut kandidat dengan senyum dan sapaan yang ramah. Tawarkan minuman atau sekadar basa-basi ringan tentang cuaca atau lalu lintas. Hal ini menunjukkan perhatian dan membuat kandidat merasa diterima.
- Temukan Kesamaan: Cari tahu minat atau pengalaman kandidat dari CV atau media sosialnya. Gunakan informasi ini untuk memulai percakapan yang personal. Misalnya, jika Anda melihat kandidat pernah mengikuti kegiatan sukarela yang sama dengan Anda, jadikan itu sebagai pembuka percakapan.
- Dengarkan dengan Aktif: Berikan perhatian penuh saat kandidat berbicara. Ajukan pertanyaan lanjutan yang menunjukkan Anda tertarik dengan apa yang mereka katakan. Hindari menyela atau menghakimi.
- Gunakan Humor Secukupnya: Humor bisa mencairkan suasana, tapi gunakan dengan bijak. Hindari lelucon yang menyinggung atau tidak pantas.
- Manfaatkan Rekrutiva untuk Personalisasi: Gunakan fitur catatan di Rekrutiva untuk mencatat hal-hal penting tentang kandidat, seperti minat, pengalaman, atau bahkan hal-hal kecil yang mereka sebutkan saat wawancara sebelumnya. Informasi ini bisa Anda gunakan untuk membangun rapport di wawancara berikutnya.
Bagi Job Seeker:
- Lakukan Riset: Cari tahu tentang perusahaan dan interviewer Anda. Informasi ini akan membantu Anda menemukan titik persamaan dan memulai percakapan yang relevan.
- Berikan Senyuman Tulus: Senyuman adalah bahasa universal yang menunjukkan keramahan dan kepercayaan diri. Berikan senyuman tulus saat bertemu dengan interviewer.
- Jaga Kontak Mata: Kontak mata menunjukkan Anda memperhatikan dan tertarik dengan apa yang dikatakan interviewer. Hindari menatap terlalu lama atau mengalihkan pandangan terlalu sering.
- Sesuaikan Gaya Komunikasi: Perhatikan gaya komunikasi interviewer dan sesuaikan gaya Anda. Jika interviewer berbicara dengan santai, Anda juga bisa lebih santai. Jika interviewer lebih formal, sesuaikan gaya Anda.
- Tunjukkan Antusiasme: Tunjukkan antusiasme Anda terhadap posisi yang dilamar dan perusahaan. Hal ini akan membuat interviewer terkesan dan merasa Anda benar-benar tertarik.
Rapport di Era Digital: Wawancara Online
Wawancara online memiliki tantangan tersendiri dalam membangun rapport. Kurangnya interaksi fisik dan potensi gangguan teknis bisa menjadi penghalang. Namun, dengan beberapa penyesuaian, Anda tetap bisa membangun rapport yang efektif:
- Pastikan Koneksi Stabil: Sebelum wawancara dimulai, pastikan koneksi internet Anda stabil dan perangkat berfungsi dengan baik. Hal ini akan mengurangi potensi gangguan yang bisa mengganggu jalannya wawancara.
- Gunakan Latar Belakang yang Profesional: Pilih latar belakang yang bersih dan profesional. Hindari latar belakang yang berantakan atau terlalu ramai.
- Berpakaian Rapi: Meskipun wawancara dilakukan secara online, tetaplah berpakaian rapi dan profesional. Hal ini menunjukkan Anda menghormati interviewer dan proses wawancara.
- Perhatikan Bahasa Tubuh: Perhatikan bahasa tubuh Anda. Duduk tegak, jaga kontak mata dengan kamera, dan hindari gerakan yang gelisah.
- Gunakan Fitur Chat: Manfaatkan fitur chat untuk mengirimkan pesan singkat yang relevan, seperti tautan ke portofolio Anda atau ucapan terima kasih setelah wawancara selesai.
Dalam dunia rekrutmen, rapport adalah investasi. Bagi recruiter, rapport membantu menemukan kandidat terbaik. Bagi job seeker, rapport membantu menunjukkan potensi diri yang sebenarnya. Jadi, jangan remehkan kekuatan rapport dalam setiap interaksi.
Ingin proses rekrutmen yang lebih efisien dan efektif? Coba fitur-fitur unggulan dari e-Recruitment ID dan Rekrutiva sekarang! Temukan kandidat terbaik dengan lebih mudah dan bangun pengalaman wawancara yang positif bagi semua pihak.