Wajib Hindari! Ini 8 Kesalahan Interview Yang Sering Terjadi

24 Des 2024 19:30 Share

Bayangkan ini: Anda sudah kirim ratusan lamaran, akhirnya dapat panggilan interview. Tapi, kenapa ya, kok masih gagal terus? Atau, sebagai HR, Anda merasa buang-buang waktu mewawancarai kandidat yang ternyata tidak sesuai?

Wawancara kerja adalah gerbang menuju pekerjaan impian, atau sebaliknya, mimpi buruk bagi tim rekrutmen. Baik bagi pencari kerja maupun perusahaan, persiapan matang adalah kunci. Artikel ini akan membahas kesalahan interview yang sering terjadi, agar Anda bisa menghindarinya dan meraih kesuksesan.

Mengapa Interview Penting dan Seringkali Menjadi Batu Sandungan?

Wawancara bukan sekadar formalitas. Ini adalah kesempatan emas bagi kandidat untuk menunjukkan potensi diri, dan bagi perusahaan untuk menilai kesesuaian kandidat dengan budaya dan kebutuhan perusahaan. Sayangnya, banyak yang meremehkan tahap ini.

Bagi pencari kerja, interview adalah ajang personal branding. Bagi HR, ini adalah cara paling efektif (walaupun memakan waktu) untuk menyaring kandidat terbaik. Tapi, apa jadinya kalau proses ini justru diwarnai kesalahan fatal?

8 Kesalahan Interview yang Wajib Dihindari

Berikut adalah 8 kesalahan interview yang paling sering terjadi, lengkap dengan solusinya:

1. Kurang Riset Perusahaan

Datang ke interview tanpa tahu apa-apa tentang perusahaan sama saja dengan bunuh diri. Kandidat yang tidak tahu visi misi, produk, atau bahkan berita terbaru perusahaan menunjukkan kurangnya minat dan persiapan.

  • Solusi: Lakukan riset mendalam! Kunjungi website perusahaan, baca artikel berita, dan ikuti media sosial mereka. Cari tahu sebanyak mungkin tentang perusahaan dan posisinya di industri. Sebagai HR, Rekrutiva dapat membantu menyajikan company profile yang menarik bagi kandidat.

2. Penampilan yang Tidak Profesional

Kesan pertama itu penting! Penampilan yang tidak rapi atau tidak sesuai dengan budaya perusahaan bisa langsung mencoreng citra diri.

  • Solusi: Sesuaikan pakaian dengan budaya perusahaan. Jika ragu, lebih baik tampil formal. Pastikan pakaian bersih, rapi, dan nyaman dipakai. Perhatikan juga kebersihan dan kerapian rambut, kuku, dan make-up.

"Dress for the job you want, not the job you have."

3. Terlambat

Terlambat adalah tanda tidak profesional dan tidak menghargai waktu orang lain. Ini bisa langsung menggagalkan peluang Anda.

  • Solusi: Rencanakan perjalanan Anda dengan baik. Cari tahu lokasi interview sehari sebelumnya. Berangkat lebih awal untuk menghindari macet atau kendala lainnya. Jika terjadi hal tak terduga, segera hubungi pewawancara dan minta maaf.

4. Bahasa Tubuh yang Negatif

Bahasa tubuh berbicara lebih keras daripada kata-kata. Kontak mata yang kurang, posisi tubuh yang lesu, atau gestur yang gelisah bisa mengindikasikan kurang percaya diri atau tidak tertarik.

  • Solusi: Perhatikan bahasa tubuh Anda. Berikan kontak mata yang cukup, duduk tegak, dan gunakan gestur yang positif dan meyakinkan. Senyum juga bisa membantu menciptakan suasana yang lebih ramah.

5. Jawaban yang Tidak Relevan atau Bertele-tele

Pewawancara ingin mendengar jawaban yang relevan, singkat, dan jelas. Jawaban yang bertele-tele atau tidak fokus hanya akan membuang waktu dan membuat Anda terlihat tidak kompeten.

  • Solusi: Dengarkan pertanyaan dengan seksama. Pikirkan jawaban Anda sebelum berbicara. Berikan jawaban yang relevan, singkat, dan jelas. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk memberikan contoh konkret.

6. Menjelek-jelekkan Perusahaan atau Atasan Sebelumnya

Ini adalah red flag besar! Menjelek-jelekkan perusahaan atau atasan sebelumnya menunjukkan sikap yang tidak profesional dan tidak loyal. Pewawancara akan berpikir Anda juga akan melakukan hal yang sama di perusahaan mereka.

  • Solusi: Hindari berbicara negatif tentang perusahaan atau atasan sebelumnya. Fokus pada pengalaman positif dan pelajaran yang Anda dapatkan. Jika ditanya tentang alasan keluar, berikan jawaban yang diplomatis dan profesional.

7. Tidak Bertanya

Tidak bertanya sama sekali menunjukkan kurangnya minat dan inisiatif. Pewawancara ingin melihat bahwa Anda tertarik dengan posisi dan perusahaan.

  • Solusi: Siapkan beberapa pertanyaan cerdas tentang posisi, perusahaan, atau budaya kerja. Pertanyaan yang baik menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan tertarik untuk belajar lebih banyak.

8. Tidak Mengucapkan Terima Kasih

Mengucapkan terima kasih adalah bentuk sopan santun yang wajib dilakukan. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan kesempatan yang diberikan.

  • Solusi: Ucapkan terima kasih kepada pewawancara di akhir interview. Kirimkan juga email ucapan terima kasih setelah interview. Ini akan membuat Anda semakin menonjol di antara kandidat lainnya.

"Gratitude is not only the greatest of virtues, but the parent of all others."

Tips Tambahan untuk HR: Manfaatkan Teknologi!

Bagi tim HR, proses rekrutmen yang efisien adalah kunci. Manfaatkan platform seperti Rekrutiva dari e-Recruitment ID untuk menyaring kandidat secara efektif, menjadwalkan interview dengan mudah, dan mengelola data kandidat dengan terstruktur. Dengan Rekrutiva, Anda bisa fokus pada kandidat terbaik dan mempercepat proses rekrutmen.

Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, baik pencari kerja maupun tim HR dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam proses interview. Ingat, interview adalah kesempatan untuk menunjukkan potensi diri dan menemukan kecocokan yang tepat. Manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin!

Siap meningkatkan peluang Anda dalam interview? Kunjungi e-Recruitment ID sekarang dan temukan berbagai lowongan kerja menarik! Atau, bagi tim HR, optimalkan proses rekrutmen Anda dengan Rekrutiva!