5 Tips Menyiapkan Tim Kerja Saat Hybrid Working

23 Mei 2022 09:10 Share

Bayangkan ini: rapat tim yang seharusnya produktif, malah diwarnai suara anak menangis dari background salah satu anggota tim, atau koneksi internet yang putus-putus. Era hybrid working memang membawa fleksibilitas, tapi juga tantangan baru bagi tim dan perusahaan. Bagaimana cara menyiasatinya?

Model kerja hybrid semakin populer, menggabungkan kerja dari rumah (WFH) dan kerja di kantor. Fleksibilitas ini disukai karyawan, tapi menuntut adaptasi dari perusahaan, terutama dalam menyiapkan tim agar tetap solid dan produktif. Artikel ini akan membahas lima tips praktis untuk menyiapkan tim kerja di era hybrid working.

1. Komunikasi yang Efektif adalah Kunci

Komunikasi menjadi fondasi utama dalam tim hybrid. Tanpa komunikasi yang jelas dan teratur, potensi miskomunikasi dan kesalahpahaman akan meningkat. Pastikan semua anggota tim, baik yang bekerja dari kantor maupun dari rumah, mendapatkan informasi yang sama dan tepat waktu.

Berikut beberapa cara meningkatkan komunikasi dalam tim hybrid:

  • Tetapkan channel komunikasi yang jelas: Gunakan platform yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya, Slack untuk diskusi cepat, email untuk pengumuman resmi, dan video conference untuk rapat tatap muka virtual.
  • Jadwalkan check-in rutin: Adakan rapat tim singkat secara berkala untuk membahas progres, tantangan, dan prioritas. Ini membantu menjaga semua orang tetap on track dan terhubung.
  • Gunakan alat kolaborasi online: Manfaatkan tools seperti Google Workspace, Microsoft Teams, atau Asana untuk memfasilitasi kolaborasi dalam proyek dan tugas.

"Komunikasi yang baik itu seperti oli pada mesin. Melancarkan semua proses dan mencegah gesekan yang tidak perlu."

2. Bangun Kepercayaan dan Solidaritas Tim

Dalam lingkungan hybrid, penting untuk membangun kepercayaan dan solidaritas tim. Anggota tim perlu merasa saling percaya, didukung, dan dihargai, meskipun tidak selalu bertemu secara fisik. Kepercayaan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif.

Berikut beberapa strategi untuk membangun kepercayaan dan solidaritas:

  • Adakan kegiatan team building virtual: Manfaatkan teknologi untuk mengadakan game online, kuis, atau sesi sharing santai untuk mempererat hubungan antar anggota tim.
  • Berikan feedback secara teratur: Sampaikan apresiasi dan feedback konstruktif kepada anggota tim secara individual maupun kolektif. Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dan menghargai kontribusi mereka.
  • Fasilitasi interaksi sosial: Ciptakan kesempatan bagi anggota tim untuk berinteraksi secara informal, misalnya melalui coffee break virtual atau grup obrolan online.

3. Tetapkan Aturan Main yang Jelas

Untuk memastikan kelancaran kerja tim hybrid, penting untuk menetapkan aturan main yang jelas. Aturan ini mencakup ekspektasi kinerja, jam kerja, ketersediaan, dan cara berkomunikasi. Dengan aturan yang jelas, semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama dan dapat bekerja secara efektif.

Beberapa contoh aturan main yang perlu ditetapkan:

  • Jam kerja fleksibel: Tentukan rentang waktu di mana anggota tim diharapkan tersedia untuk bekerja dan merespons komunikasi.
  • Protokol komunikasi: Sepakati cara berkomunikasi yang efektif, termasuk waktu respons yang diharapkan dan penggunaan channel komunikasi yang tepat.
  • Penggunaan teknologi: Tetapkan standar penggunaan teknologi yang aman dan efisien, termasuk keamanan data dan privasi.

4. Dukung Pengembangan Diri Karyawan

Era hybrid working menuntut karyawan untuk terus mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perubahan. Perusahaan perlu memberikan dukungan dan kesempatan bagi karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan online, mentoring, atau program pengembangan karir lainnya.

Investasi dalam pengembangan diri karyawan tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi perusahaan secara keseluruhan. Karyawan yang kompeten dan termotivasi akan memberikan kontribusi yang lebih besar dan membantu perusahaan mencapai tujuannya.

5. Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi

Teknologi memainkan peran penting dalam mendukung tim hybrid. Manfaatkan berbagai tools dan platform yang tersedia untuk memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, dan manajemen tugas. Pilih teknologi yang sesuai dengan kebutuhan tim dan pastikan semua anggota tim terlatih untuk menggunakannya.

Berikut beberapa contoh teknologi yang dapat dimanfaatkan:

  • Platform komunikasi: Slack, Microsoft Teams, Google Chat
  • Alat kolaborasi: Google Workspace, Microsoft 365, Asana, Trello
  • Aplikasi manajemen proyek: Jira, Monday.com

Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, tim hybrid dapat bekerja lebih efisien, produktif, dan terkoordinasi.

Model kerja hybrid adalah keniscayaan di era modern ini. Dengan menerapkan tips di atas, perusahaan dapat menyiapkan tim kerja yang solid, produktif, dan beradaptasi dengan perubahan. Ingatlah, kunci sukses hybrid working adalah komunikasi yang efektif, kepercayaan, aturan main yang jelas, pengembangan diri karyawan, dan pemanfaatan teknologi.

Siap membangun tim hybrid yang sukses? e-Recruitment ID hadir untuk membantu Anda menemukan talenta terbaik yang siap berkontribusi di era kerja fleksibel ini. Kunjungi website kami dan temukan solusi rekrutmen yang tepat untuk bisnis Anda!