5 Kebiasaan 'Sat Set' yang Bikin HRD Terpikat
Bayangkan ini: kamu kirim lamaran, eh, besoknya langsung diundang interview! Kedengarannya mustahil? Tidak juga, kok. Rahasianya bukan cuma CV keren, tapi juga kebiasaan 'sat set' alias gercep yang bikin HRD terkesan.
Di era rekrutmen digital ini, kecepatan dan efisiensi jadi kunci. Yuk, simak 5 kebiasaan 'sat set' yang bisa bikin kamu jadi kandidat incaran!
1. Profil LinkedIn yang 'On Fire'
LinkedIn itu etalase profesionalmu. Pastikan profilmu lengkap, menarik, dan up-to-date. Jangan cuma pajang pengalaman kerja, tapi tonjolkan juga skill, prestasi, dan rekomendasi.
"Profil LinkedIn yang aktif dan relevan menunjukkan bahwa kamu serius membangun personal branding dan mengikuti perkembangan industri."
- Foto profil profesional: Hindari foto selfie atau foto liburan.
- Headline yang menarik: Jangan cuma tulis jabatan, tapi tambahkan value proposition.
- Ringkasan yang memikat: Ceritakan kisah karirmu secara singkat dan jelas.
2. Riset Kilat Sebelum Kirim Lamaran
Jangan asal kirim lamaran ke semua lowongan. Luangkan waktu untuk riset singkat tentang perusahaan dan posisi yang kamu incar. Cari tahu visi misi perusahaan, budaya kerja, dan skill yang dibutuhkan.
Dengan riset, kamu bisa menyesuaikan CV dan cover letter agar lebih relevan. Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dan serius ingin bergabung.
- Website perusahaan: Pelajari produk/layanan, berita terbaru, dan nilai-nilai perusahaan.
- LinkedIn perusahaan: Cari tahu siapa saja yang bekerja di sana dan apa saja yang mereka lakukan.
- Ulasan karyawan: Baca ulasan di Glassdoor atau JobStreet untuk mendapatkan gambaran tentang budaya kerja.
3. Aplikasi Lamaran yang 'To The Point'
HRD menerima ratusan bahkan ribuan lamaran setiap hari. Jadi, pastikan lamaranmu ringkas, jelas, dan mudah dibaca. Hindari kalimat bertele-tele dan fokus pada informasi yang relevan.
Cover letter yang dipersonalisasi juga bisa jadi nilai tambah. Tunjukkan bahwa kamu memahami kebutuhan perusahaan dan bagaimana skillmu bisa membantu mereka.
- CV maksimal 2 halaman: Fokus pada pengalaman dan skill yang relevan.
- Cover letter yang dipersonalisasi: Tulis mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan bagaimana kamu bisa berkontribusi.
- Gunakan keyword yang relevan: Sesuaikan dengan deskripsi pekerjaan.
4. Pantau Email dan Notifikasi
Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan wawancara karena telat membalas email. Aktifkan notifikasi email dan periksa secara berkala. Balas email dengan cepat dan profesional.
Jika kamu diundang wawancara, segera konfirmasi kehadiran dan persiapkan diri dengan baik. Ini menunjukkan bahwa kamu antusias dan menghargai waktu HRD.
- Aktifkan notifikasi email: Pastikan kamu tidak melewatkan email penting.
- Balas email dengan cepat: Tunjukkan responsifitasmu.
- Siapkan pertanyaan: Tanyakan pertanyaan yang relevan saat wawancara.
5. Follow-up yang Elegan
Setelah wawancara, jangan ragu untuk mengirimkan email follow-up sebagai ucapan terima kasih. Sampaikan kembali ketertarikanmu pada posisi tersebut dan tunjukkan bahwa kamu siap untuk langkah selanjutnya.
"Follow-up yang tepat menunjukkan bahwa kamu proaktif dan memiliki sense of urgency."
- Kirim email follow-up dalam 24 jam setelah wawancara.
- Ucapkan terima kasih atas kesempatan wawancara.
- Sampaikan kembali ketertarikanmu pada posisi tersebut.
Dengan menerapkan 5 kebiasaan 'sat set' ini, kamu akan selangkah lebih maju dari kandidat lain. Ingat, rekrutmen digital itu cepat dan kompetitif. Jadi, jangan sampai ketinggalan!
Siap untuk karir impianmu? Yuk, maksimalkan profilmu di e-Recruitment ID dan temukan lowongan yang sesuai dengan passion dan skillmu!