5 Hal Yang Harus Diperhatikan UX Writer Profesional
05 Aug 2023 20:01 314 Share
UX writer merupakan sebuah profesi dimana Anda harus mendesain penulisan atau copy yang efektif karena berkaitan dengan memandu pengguna produk Anda. Seiring berjalannya perkembangan teknologi, UX writing makin diminati oleh perusahaan dan pencari kerja.
Meskipun posisi ini sudah melejit, pembelajaran mengenai UX writing masih sangat terbatas. Padahal diperlukan juga beberapa teori dasar agar copies yang dibuat tidak menimbulkan kebingungan pengguna dan bisa menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan.
Simak 5 hal yang harus diperhatikan agar UX writing Anda memberikan hasil terbaik bagi para pengguna produk.
Baca juga: 5 Cara Memaksimalkan Penggunaan Situs Lowongan Kerja Bagi Pencari Kerja
1. Memahami Audiens
Sebelum Anda mulai menulis, pastikan Anda mengetahui target audiens. Jadi lakukan riset terlebih dahulu untuk mengenal audiens Anda. Saat membaca label produk penting untuk mengetahui siapa dan apa yang akan pengguna harapkan.
Tentu saja, mengetahui perilaku pengguna kini mudah diketahui dengan berbagai tools yang disediakan secara online. Anda juga bisa memanfaatkan testing untuk memvalidasi UX copies misalnya dengan rekaman pengunjung, user and usability testing, heatmap, dan data analitik lainnya.
2. Karakter Singkat dan Jelas
Tidak seperti copywriter yang mengandalkan kata-kata untuk menarik perhatian, UX writer perlu fokus pada aspek kejelasan UX copies. Jika teksnya tidak jelas, maka sistem tersebut bisa jadi tidak dapat berjalan.
UX copies yang baik tidak menimbulkan ambigu maupun rancu dalam tulisannya. Misalnya, jika ingin menuliskan peringatan kepada pengguna, maka berikan penjelasan yang spesifik mengenai akibat dari tindakan pengguna.
Selalu ingat juga bahwa copies yang singkat akan menghindari kebingungan orang lain. Maka dari itu tulislah perintah yang singkat serta maknanya yang to the point.
3. Gunakan Kata-Kata Familiar
Ingatlah bahwa tujuan utama penulisan UX pada produk adalah untuk memudahkan pengguna. Gunakan kata-kata yang familiar bagi pengguna agar lebih mudah dipahami. Jangan gunakan istilah-istilah yang tidak umum. Sekalipun Anda ingin memunculkan karakter produk, pastikan dulu seluruh pengguna akan mengerti dan jangan menggunakan istilah yang benar-benar asing di kalangan pengguna.
4. Awali dengan Reaction Sebelum Action
Terkadang Anda perlu menulis tujuan sebuah tindakan dan tindakan yang harus dilakukan pengguna dalam satu kalimat. Dalam situasi seperti itu, dahulukan tujuan atau reaksi dari tindakan pengguna di awal kalimat. Baru setelahnya Anda jelaskan tindakan apa yang diperlukan untuk mencapainya.
Contohnya seperti, “Untuk memesan, klik di sini”. “Memesan” sebagai reaction, sedangkan “klik di sini” sebagai action yang perlu dilakukan.
5. Rencanakan Desain Menarik
Meskipun perancangan desain dilakukan oleh UX designer, UX writer harus menyiapkan visualisasi dari copies-nya. Pikirkan bagaimana Anda ingin tulisan tersebut digambarkan dan mendukung maksud dari perintah di copies Anda.
Kolaborasi pembuatan desain sejak langkah awal pembuatan agar bisa lebih cepat dan terintegrasi. Namun tetap utamakan kebutuhan pengguna. Setelahnya, baru Anda pikirkan desain yang menunjang copies agar dapat lebih dimengerti.
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan seorang UX writer. Selain itu, Anda dapat terus belajar dan mengembangkan keterampilan. Terdapat juga perpustakaan online khusus UX writing yang bisa Anda kunjungi melalui https://www.uxwritinglibrary.com/