Wajib Hindari! Ini 8 Kesalahan Interview Yang Sering Terjadi

24 Des 2024 19:30 13 Share

Wawancara atau interview kerja adalah momen penting yang dapat menentukan langkah karier Anda selanjutnya. Sayangnya, meskipun sudah mempersiapkan diri dengan baik, sering kali kita tanpa sadar melakukan kesalahan yang bisa merugikan peluang tersebut. Kesalahan-kesalahan kecil dalam interview justru bisa menurunkan kesan yang Anda tinggalkan pada pewawancara.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan menghindari beberapa kesalahan umum yang sering terjadi. Setiap tahap dalam wawancara memiliki tantangannya tersendiri. Dari cara berpakaian, bahasa tubuh, hingga jawaban yang diberikan, semua elemen ini bisa mempengaruhi penilaian pewawancara.

Tanpa disadari, beberapa kebiasaan atau sikap tertentu yang terlihat sepele bisa berpengaruh besar terhadap hasil interview. Dengan memahami berbagai kesalahan yang sering terjadi, Anda akan lebih siap untuk tampil percaya diri dan memikat pewawancara. Simak 8 kesalahan yang sering terjadi ketika wawancara berikut ini dan persiapkan diri Anda dengan lebih baik!

8 Kesalahan Interview Paling Sering Terjadi

Interview adalah kesempatan besar yang diberikan untuk menunjukkan keahlian dan pengalaman yang dimiliki saat melamar kerja. Namun, banyak pelamar kerja tanpa sadar melakukan kesalahan yang dapat merugikan peluang mereka. Berikut ini sudah dirangkum 8 kesalahan wawancara lengkap dengan tips praktis untuk mengatasinya.

1.   Fokus Hanya pada Diri Sendiri

Kesalahan pertama yang sering terjadi dalam wawancara adalah terlalu fokus pada diri sendiri. Banyak pelamar kerja cenderung menceritakan pengalaman dan keahlian mereka tanpa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Wawancara adalah kesempatan untuk menunjukkan bagaimana Anda dapat memberikan solusi bagi perusahaan, bukan hanya untuk menceritakan kelebihan diri Anda.

Tips Mengatasinya:

Pastikan Anda melakukan riset mendalam tentang perusahaan sebelum wawancara. Pelajari visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, serta posisi yang Anda lamar. Ketika berbicara tentang diri Anda, coba hubungkan pengalaman dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan perusahaan.

2.   Minim Persiapan

Kesalahan interview berikutnya adalah kurangnya persiapan. Tanpa persiapan yang matang, wawancara bisa terasa canggung dan membuat Anda tampak tidak profesional. Persiapan yang kurang dapat terlihat dari cara Anda menjawab pertanyaan, atau bahkan ketika Anda tidak mengetahui detail mengenai posisi yang Anda lamar. Tanpa persiapan yang tepat, Anda juga bisa kesulitan menjawab pertanyaan teknis atau situasional yang sering diajukan dalam wawancara.

Tips Mengatasinya:

Lakukan riset sebanyak mungkin tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Pahami dengan jelas tugas-tugas yang akan Anda jalani, serta keterampilan yang dibutuhkan. Selain itu, berlatih menjawab pertanyaan secara lancar dan percaya diri di depan cermin atau dengan teman, agar Anda lebih siap menghadapi wawancara yang sesungguhnya.

3.   Datang Tidak Tepat Waktu

Datang terlambat ke wawancara bisa memberikan kesan pertama yang buruk. Ketepatan waktu adalah salah satu indikasi bahwa Anda menghargai kesempatan yang diberikan dan memiliki sikap profesional. Sebaliknya, keterlambatan menunjukkan ketidakseriusan dan bisa merusak citra Anda di mata pewawancara.

Tips Mengatasinya:

Pastikan untuk selalu datang lebih awal, setidaknya 10-15 menit sebelum jadwal wawancara. Ini memberikan waktu bagi Anda untuk menyesuaikan diri dengan suasana dan memastikan bahwa Anda tidak terburu-buru. Jika Anda datang lebih awal, gunakan waktu tersebut untuk mempersiapkan mental, atau bahkan melakukan sedikit riset tentang perusahaan jika masih ada waktu.

4.   Tidak Mengajukan Pertanyaan

Wawancara bukan hanya kesempatan bagi perusahaan untuk mengetahui lebih banyak tentang Anda, tetapi juga untuk mengetahui lebih banyak tentang perusahaan. Banyak pelamar yang tidak mengajukan pertanyaan sama sekali, sehingga menunjukkan kurangnya minat atau persiapan.

Pertanyaan yang diajukan bisa memberikan kesan bahwa Anda benar-benar tertarik dengan perusahaan dan pekerjaan yang Anda lamar, serta membantu Anda mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang peran dan lingkungan kerja.

Tips Mengatasinya:

Selalu siapkan beberapa pertanyaan untuk diajukan kepada pewawancara. Misalnya, Anda bisa bertanya tentang budaya kerja di perusahaan, perkembangan karier yang ditawarkan, atau proyek-proyek menarik yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Hindari pertanyaan yang bisa Anda jawab dengan mudah melalui riset, seperti informasi dasar tentang perusahaan atau posisi tersebut.

5.   Mengatakan Kekurangan Kantor Sebelumnya

Sering kali, dalam upaya menjelaskan mengapa Anda mencari pekerjaan baru, pelamar tidak dapat menahan diri untuk mengkritik kantor atau atasan mereka sebelumnya. Meskipun terkadang mungkin ada alasan yang sah, seperti kebijakan perusahaan yang kurang mendukung, menyebutkan kekurangan atau masalah di tempat kerja lama bisa memberi kesan negatif.

Tips Mengatasinya:

Alih-alih membicarakan kekurangan perusahaan atau rekan kerja sebelumnya, fokuskan jawaban Anda pada alasan positif mengapa Anda tertarik pada posisi yang baru. Cobalah untuk menjelaskan bahwa Anda mencari tantangan baru, kesempatan untuk berkembang, atau ingin bekerja di perusahaan yang lebih sejalan dengan visi dan nilai-nilai pribadi Anda.

6.   Terlalu Banyak Melihat Ponsel

Di era digital seperti sekarang, ponsel menjadi salah satu benda yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, selama wawancara kerja, terlalu sering melihat ponsel atau bahkan lebih buruk, membalas pesan atau memeriksa media sosial, bisa memberikan kesan yang sangat buruk kepada pewawancara.

Tips Mengatasinya:

Sebelum wawancara dimulai, pastikan ponsel Anda dalam keadaan diam atau matikan sepenuhnya. Jika Anda merasa tidak nyaman tanpa ponsel, letakkan di tas atau jauhkan dari pandangan Anda. Jika ada alasan darurat yang mengharuskan Anda untuk selalu dapat dijangkau, beri tahu pewawancara di awal wawancara.

7.   Pakaian Tidak Sesuai Ketentuan

Hal selanjutnya yang menjadi penilaian oleh pewawancara adalah penampilan atau pakaian yang dikenakan. Pakaian yang tidak sesuai dengan budaya atau aturan perusahaan dapat memberikan kesan yang sangat negatif. Misalnya, mengenakan pakaian kasual yang terlalu santai di perusahaan dengan budaya formal atau sebaliknya, mengenakan pakaian yang terlalu berlebihan di tempat yang lebih santai, dapat merusak citra Anda.

Tips Mengatasinya:

Selalu sesuaikan pakaian Anda dengan budaya perusahaan tempat Anda melamar. Jika perusahaan tersebut memiliki budaya kerja formal, kenakan pakaian yang lebih rapi dan profesional, seperti setelan jas atau dress formal. Untuk perusahaan yang lebih kasual, Anda bisa memilih pakaian yang tetap sopan dan rapi, seperti kemeja dan celana panjang atau rok.

8.   Bersikap Tidak Sopan dan Seenaknya

Kesalahan interview yang satu ini sering kali terjadi adalah bersikap tidak sopan atau terlalu santai selama wawancara. Meskipun Anda merasa nyaman dengan pewawancara atau sudah cukup dekat dengan mereka, penting untuk menjaga sikap profesional. Pewawancara menginginkan seseorang yang bisa bekerja dengan baik dalam situasi profesional dan mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang formal.

Tips Mengatasinya:

Jaga sikap dan bahasa tubuh Anda sepanjang wawancara, meskipun Anda ingin terlihat santai dan percaya diri, tetaplah berbicara dengan sopan dan menghormati pewawancara. Hindari menggunakan bahasa yang tidak sesuai atau terlalu santai, seperti bahasa gaul atau slang yang tidak profesional.

 

Menghindari 8 kesalahan interview kerja di atas adalah langkah penting untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan impian. Untuk mendapatkan lebih banyak tips melamar kerja dan informasi karier yang berguna, kunjungi e-recruitment.id. Anda bisa menemukan berbagai panduan dan tips yang dapat membantu memaksimalkan proses pencarian kerja.