Ketahui Perbedaan UMP Dan UMK Sebagai Standar Upah Di Indonesia

14 Dec 2022 09:30 97 Share

Setiap orang yang bekerja di perusahaan menerima gaji tertentu. Idealnya, tingkat gaji disesuaikan dengan kinerja dan kompetensi. Namun selain itu, upah dari perusahaan harus menyesuaikan ketentuan pemerintah berkaitan dengan pendapatan minimum daerah. Terdapat standarisasi UMP dan UMK untuk pekerja Indonesia. Berikut ini penjelasan untuk perbedaan UMP dan UMK.

Baca juga: 6 Job Portal Terbaik dan Terpercaya Tahun 2022

Apa Itu UMP dan UMK?

Kedua komponen upah ini memiliki arti sebagai berikut.

  • UMP

UMP adalah singkatan dari Upah Minimum Provinsi. Upah ini mengacu pada daerah yang mencakup semua wilayah provinsi, dan kota-kota dan kotamadya. UMP adalah upah yang menggantikan istilah UMR di Indonesia.

UMR adalah singkatan dari Upah Minimum Regional dimana aturan upahnya juga mengacu pada wilayah yang sama dengan UMP. Kini, UMP adalah sebutan untuk UMR Tingkat I.

  • UMK

UMK adalah singkatan dari Upah Minimum Kota/Kabupaten yang daerahnya mencakup kota atau kabupaten tertentu. Keputusan penentuan UMK dipengaruhi oleh otonomi daerah dan UMP dimana kota/daerah tersebut berada.

Seperti UMP, UMK adalah sebutan UMR di masa kini. UMK adalah UMR Tingkat II dimana wilayahnya lebih mengerucut dari UMP.

Perbedaan UMR dan UMK

Baik UMK maupun UMP diputuskan oleh gubernur. Namun, dalam menetapkan UMK, kepala daerah setempat punya kewenangan untuk mengusulkan nominal tertentu kepada gubernur. Sementara itu, kabupaten atau kota yang tidak mengusulkan besaran UMK akan mengikuti UMP provinsi.

Perbedaannya hanya berada di cakupan regional. Karena berkaitan dengan area cakupan, maka pengatur wewenangnya juga mengikuti pimpinan di daerah tersebut. Sebagaimana keduanya ditetapkan setiap tahun, UMP biasanya ditetapkan pada tanggal 21 November dan UMK pada 30 November per tahunnya.

Sebelum penetapan upah tersebut dilakukan, biasanya akan ada survei kebutuhan hidup dari kebutuhan pangan, sandang, dan kelayakan rumah. Angka yang diterima adalah Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk menjadi acuan penetapan upah.

Perhitungan Upah Karyawa

Upah minimum bisa dihitung dengan rumus. Berikut ini rumusnya:

UMn = UMt + {UMt x (Inflasi +% Δ PDBt)}

UMn: upah minimum untuk tahun yang akan ditentukan

UMt: upah minimum untuk tahun tersebut.

Tingkat inflasi: tingkat inflasi yang dihitung dari triwulan September tahun lalu sampai dengan triwulan September tahun ini. 

ΔGDPt: pertumbuhan produk domestik bruto harga konstan yang dihitung dari pertumbuhan PDB triwulan ketiga dan keempat tahun sebelumnya serta triwulan pertama dan kedua tahun ini.

Dengan perhitungan ini, data untuk mengetahui umr terbesar sampai terendah di Indonesia bisa didapatkan. 

Itulah pembahasan dan perbedaan UMP dan UMK. Sudah menjadi kewajiban perusahaan Anda untuk memenuhi standarisasi upah ini. Jika Anda juga sedang mencari karyawan baru dengan etos kerja baik sesuai dengan upah yang telah Anda tetapkan, cari segera di Go Talenta. Fitur di Go Talenta akan memudahkan Anda dalam menyeleksi kandidat dan posting lowongan gratis 100%.